Sunday, February 15, 2009

Leighcuire episode 1-3

Aku berjalan menuju sebuah gua yang lembab dan terpencil. 17 tahun aku hidup di negaranya, blum pernah aku merasa se asing ini dengan suatu tempat, perasaan tak nyaman melilit perutku. Akhirnya gua besar dan seram pun terlihat.
"Kita sampai di rumahku" kata KaMis sambil terkekeh yang lebih mirip tawa mengejek. "Wow, benar-benar mirip seperti rumah seorang pewaris tahta kerajaan! Jelek, lembab dan eng.... Seram." sindirku karena aku sudah mulai ketakutan sampai sudah ganti celana 3x. "Betul sekali, rasakanlah ketakutan itu sampai ke tulangmu, 17 tahun aku hidup di sini, terpisah dari keluargaku, memakan hampir apa saja yang terlihat olehku. Seberapa jauh bisa kau bayangkan orang yang kau panggil AYAH itu menyengsarakan hidupku??" suara sang Kakek mulai terdengar serius. "Aku..." aku pun tidak dapat berkata-kata. KaMis pun terdiam, dengan tatapan yang sangat aneh. "Apa yang ingin kau sampaikan? Mengapa terdiam begitu?" tanyaku benar-benar kebingungan. "Kalau kau tidak mengerti saat aku diam, maka kau tidak akan mengerti kata-kata yang keluar dari mulutku." Seketika itu juga, aku merasakan suatu perasaan tenang yang luar biasa.. Aku sayup-sayup kembali melihat masa lalu... Selembar demi selembar kepingan memoriku dipaksa untuk diputar kembali. "ini akan sedikit sakit." kata-kata sang kakek itu terdengar bersamaan dengan rasa sakit yang luar biasa pada kepalaku, aku tidak berteriak. Aku bahkan mungkin sudah tidak hidup lagi.. Jeger (suara petir yang keren gimana sie??) suara petir yang sangat kencang membangunkanku.Aku masih bisa bergerak, walau tubuhku berlumuran darah dan sakit di mana-mana. Mungkin beberapa uratku putus, karena aku tidak dapat merasakan lenganku.
Beberapa saat aku mencari air, kerongkonganku terasa seperti terbakar. Kulihat sang kakek menghampiriku. Ia membawa air, ingin rasanya aku memukulnya atas apa yang telah ia lakukan terhadap diriku namun... Air terasa lebih penting sekarang. "Berikan padaku kek, baru setelah itu aku akan memintamu menjelaskan apa yang baru saja kau lakukan." teriaku. "Tenanglah, aku mempersiapkan dirimu untuk serangan ke 2, mulai sekarang kau sudah menjadi penguasa air, dan inilah yang perlu kau ketahui tentang sejarah kita bangsa pengendali air." Telapak tangan si kakek kembali menyentuh dahiku, lalu perlahan turun ke mataku. Aku tak dapat melawan, tekanan yang kurasakan bagaikan 10 x lebih berat dibanding gravitasi bumi. Ia menusuk mataku!, "AAAAAAAAAAA" jeritku dengan suara kali ini. Aku kembali melihat masa lalu, namun bukan miliku!



Maw taw kelanjutanya?? Gak boleh... hehehe, bcanda, beli yang original yah! Jangan beli bajakan! Don't use drugs! Special thx for leighcuire!

No comments:

Post a Comment