Kupikir ia melambai ke arahku... ah, mana mungkin lihat senyumnya.. takkan pernah tergenggam olehku.
Aku berjalan pergi, menyusuri jalan gelap.. kulihat di seberang jalan... teman-temanku tertawa dan bergandengan...
Jalan mereka terang sekali... Mengapa di sini.. Tidak, ini saklarnya... aku bisa menyalakan lampu jalananku sendiri.. Tapi aku tak mau, aku terlalu malas untuk menggerakan badanku....
Aaaaaah, sudah jauh sekali mereka pergi, aku sudah tak melihat mereka lagii... segerombolan orang yang tadinya kurangkul, tertawa dan menangis bersama....
Aku hanya bisa mengumpat! Sial, habis manis sepah dibuang pikirku... Aku bepikir dalam kesendirianku! Duk! tendangan keras bersarang di rulang rusukku...
Hei, ternyata masih beberapa orang menungguku, memarahiku, untuk segera bangun dan menyalakan lampu... Sesak rasanya hatiku telah mengumpat mereka..
Aku tertawa gembira....... Aku tak tahan dan berteriak.. "Terima kasih Sahabat"
Bukan Sulap, Bukan sihir, Bukan pantun, Bukan juga bualan.... beberapa baris puisi untuk teman2 yang selalu ada di sampingku! yeah!!!!!!! I love u guys!!! Maksi juga buat bakpao yang slalu mberi advise berguna... hahahha.... Jangan kembali dulu ke alammu Bu.... Pipi mu masih kubutuhkan sebagai panduan hidup!
Suwer deh itu puisi asal tulis..... hasil dari bengong tuh pao....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment